Minggu, Januari 23, 2011

Keajaiban Menulis Mimpi

Sebelum saya bicara jauh, kawan-kawan sudah pernah menyaksikan video motivasi dari mas Danang? atau sudah kenal belum dengan tentor hebat satu ini?

Mas Danang? adalah salah satu lulusan Institut Pertanian Bogor. Kini, sesuai dengan mimpinya, beliau melanjutkan studi di Negeri Sakura, Jepang.

Nah, beliau lewat mimpi-mimpinya, sekali lagi hanya melalui MIMPI saja, beliau berhasil melejitkan prestasi-prestasi dan bahkan membawanya ke Negeri Matahari Terbit, Jepang.
Silahkan disaksikan terlebih dahulu video milik Danang, Si Pembuat Jejak :

                                                                                      
This is What I am. And What are You?
Anda percaya apa yang dilakukan mas Danang bahwa mimpinya bakal terwujud? Tidak. Saya pun demikian pada mulanya. Suatu yang mustahil bagi saya menulis mimpi-mimpi kemudian dengan ’mudah’ dicorat-coret karena semuanya telah terwujud!

Maka secara praktis, saya mulai mencoba menuliskan mimpi saya. Pertengahan Desember lalu saya mulai menulis mimpi-mimpi itu. Mulai dalam jangka pendek hingga jauh ke depan. Bahkan mimpi yang jauh di angan saya pun saya tulis.

Tidak sejumlah 100 yang ku tulis, sekitar 30 mimpi yang ku targetkan. Saya tetap tidak percaya mas Danang, coretan pena di kertas (ngawur) yang saya ambil ini apa bisa membantu saya? Ya, akhirnya saya coba saja, toh nggak ada ruginya.

Waktu itu saya menulis, saya ingin menjadi reporter ITS online, sarana bagiku untuk menjelajahi tiap jengkal kampus perjuangan ini. Selama proses itu, tiap pagi saya selalu memandangi target menjadi kru ITS Online. Dan, tak sedikit, jatuh bangun usaha ku untuk mewujudkannya. Ternyata, sugesti motivasi terbesar yang saya dapat adalah ketika memandangi mimpi itu. Seakan bayangan mimpi itu terwujud di depan mata. Taktis! Berusaha mewujudkannya melalui sebuah proses itu yang harus dijalani.

Sedikit cerita saja, Pertama, tes tulis (liputan on the spot) di Tunjungan Plaza Mall, meliput pembukaan Expo terbesar ITS, menulis dengan kejang-kejang dengan deadline jam 4 dan hanya beberapa menit sebelumnya saya kumpulkan. Kedua, wawancara, dengan sambutan bahasa Inggris yang membuatku basah berkucuran keringat (padahal ruangan AC) hingga terakhir menikmati asam dan manis sebagai OJT Reporter ITS Online selama sebulan penuh.
Dan, 2 bulan setelah mimpi itu kutulis, akhirnya ku Coret!
Sungguh tidak ada yang menyangka. Dan saya percaya, tulisan mimpi yang ku pajang di dinding kamar kos itu sebagai kawan istiqomah mewujudkan mimpi-mimpi itu,
Dan kini, saya telah berhasil mencoret yang kedua, memenangkan kompetisi tingkat Jawa Timur dan Regional.
Maka, nikmat Tuhan mana yang kau dustakan?
Kawan-kawan, saya telah mempratekkan, hasilnya saya mendapat sugesti luar biasa. Saya beruntung saat IPITS, kakak BEM berkenan memutar video mas Danang itu. 
Saya masih ingat, di antara kawan-kawan mahasiswa baru di Teater A, mata saya berair. Pipi saya basah.Segera ku usap dengan tangan ku, berharap tidak ada teman-teman yang tahu. Mulai saat itu sampai sekarang, saya tidak bisa menahan air mata saya menonton video (hanya video, kawan) milik mas Danang ini.

Bukan Instan!
Semua tidak diraih dengan tiba-tiba, kawan. Tidak seperti yang Anda bayangkan, usai menulis, serta merta esok hari semua mimpi itu bakal terwujud, Tidak!

Bagi saya, butuh waktu 2 bulan untuk menikmati mimpi menjadi reporter ITS Online, butuh begadang malam-malam sampai tidur kantor ITS Online untuk mendapat gelar juara kompetisi blog. Dan masih ada perjuangan-perjuangan lain...

Bagi Mas Danang, sama saja. Setahun beliau impikan PIMNAS, dan terkabul. Ketika beliau bermimpi menyelami birunya laut Indonesia, setahun kemudian keinginannya tercapai. Butuh waktu 2 tahun untuk menjadi Kafilah MTQ IPB,

Tidak sedikit memang waktu yang kita butuhkan untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita, juga tak sedikit pula pengorbanan yang kita butuhkan. 
Tapi ingat kawan, rencana Tuhan jauh lebih baik dari rencana kita. Ketika beliau bermimpi menjadi terbaik di kelasnya, beliau malah menjadi Mawapres IPB, bahkan Nasional.

Saat ini, mungkin saya menjadi yang paling gagal, tapi saya tetap percaya Allah selalu memberi saya cobaan yang sesuai kondisi kemampuan saya, selalu ada berkah, ada kenikmatan yang saya peroleh jauh dari yang saya mimpikan.

Dan itu benar. Saya memimpikan bisa bersekolah di Ibukota, namun takdir berkata lain. Saya kuliah di Surabaya. Tapi sapa sangka, Allah memiliki seribu rahasia, salah satunya kini ibu saya kondisinya sering menurun. Alhamdulillah, kampus saya dekat (2-3 jam dari rumah) sehingga mudah untuk menjenguk Beliau yang ku sayang. Hemm... Allah Maha Bijaksana. Tapi saya masih punya angan mengenai akademik. Ijinkan saya untuk menikmati akademik saya, kuliah saya. Insya Allah.

Semoga Bermanfaat, semoga saya tidak terlalu takabbur menyampaikan.

Terima kasih semua, mas Danang, teman-teman, rekan, dan Ibu tercinta..


Muflih Fathoniawan
yang ingin bercakap-cakap ria dengan mas Danang, silahkan kunjungi blognya http://danangap7.multiply.com, Insya Allah orangnya baik dan sering online..

6 komentar:

  1. bangun banguuun
    ojo ngipi ae rek !

    tp wujudkan mimpimu, hehee
    nice post !

    BalasHapus
  2. Saya juga punya mimpi, tadinya sepertinya tidak mungkin! Tapi sekarang satu persatu jadi kenyataan, kita harus ikhtiar, lakukan dan jangan lupa berdoa, pasti Allah memberikan rejekinya dari segala arah!

    BalasHapus
  3. nice. semoga mendapatkan yg terbaik

    BalasHapus
  4. Assalamu'alaikum, Dan AZed mampir setelah berkunjung ke blod mas Danang.
    Semoga mimpi-mimpinya semakin banyak yang
    tercoret...
    Salam Ukhuwah...
    Kalau ada waktu, kunjung balik ke lokerklasik.blogspot.com ya...
    arigato
    :)

    BalasHapus
  5. Rizka Nur Fitriani9 Maret 2011 pukul 18.41

    بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمِ
    fabiayyi 'aalaa irobbikumaa tukadzzibaan..

    Syukron,,mz thoni..
    InsyaAllah saya akan mencoba menuliskan mimpi saya..^_^

    BalasHapus

Silahkan sempatkan untuk memberi komentar..

jagoBlog.com