Rabu, Januari 26, 2011

Berbagi Kebahagiaan di KIR SMA (AKIRA)

Senin lalu, dan sekitar tiga minggu lalu, saya menyempatkan diri untuk mampir ke SMA Negeri 1 Probolinggo, almamater tercinta. Dan sengaja saya datang tiap hari Senin, kisaran jam 3-5 sore. Memangnya ada apa yang membuat saya tertarik untuk selalu datang ke eks sekolahku itu? 
Masih jelas ingatan saya, 2-3 tahun lalu tiap hari Senin sore saya selalu hadir di sekolah.  Tak lain karena pertemuan rutin ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di hari itu, dan saya hadir sebagai penanggung jawab ekstra KIR semasa tahun 2008-2009. Istilah ringkasnya, ketua umum.

Bukan suatu hal yang mudah bagi saya, karena saya bersama pengurus lain harus menjadwal dan menyusun agenda, per-Seninnya, secara jelas dan gamblang, materi yang akan disampaikan. Bermacam-macam sih, mulai dari pengenalan karya tulis, cara menulis, mencari ide, outbound KIR, sampai nonton film bareng. Tak lain juga untuk mengembangkan pola pikir teman-teman anggota KIR agar tidak stagnan di dalam kardus saja. Terkadang kalau lagi musim lomba, ya musim juga konsultasi ke Bu Sri Indrarini, Pembina KIR SMAN 1 Probolinggo.

Intinya, menyajikan kegiatan yang menumbuhkan semangat kompetisi, karena output KIR adalah ikut lomba dan (Alhamdulillah jika) menang. Sampai saat ini, semangat kompetisi itu masih saya jaga, bahkan dalam menulis, saya yang kini lebih konsen nulis blog, ikut pula Kompetisi Web MuDA & AQUA. Tujuannya hanya satu, menjaga semangat kompetisi dan memacu semangat saya untuk menulis.

 Ya itu cumin intermezzo. Sekedar membuka lembar kenangan, torehan sejarah di catatan AKIRA (arek KIR SMASA). Hemm… Masa itu merupakan masa yang saya rasakan paling lama saya jalani. Kini, saat mengingatnya kembali, saya hanya tersenyum-senyum. Lucu, menggelikan.

Nah, kedatangan saya di forum rutin ekstra KIR itu sebelumnya memang sudah direncanakan, bahkan diwanti-wanti agar hadir.  Harapannya, ada pengalaman yang dapat dibagi. Saya tidak yakin, adik-adik saya bakal terinspirasi melalui cerita dongeng saya nanti (saya bukan sosok inspiratif, kawan!). ya… mudah-mudahan pengalaman saya (atau orang lain) yang saya ceritakan, bisa bermanfaat.

 Dan sesuai rencana, saya hadir dengan Prayuani, eks Bendahara kepengurusan 2008-2009 dan Ikhya’, pembantu umum di kepengurusan 2008-2009. Forum pun teralokasi kepada saya, untuk berbicara. Bingung bicara apa? Ada sih, tapi yang sampaikan adalah permasalahan yang dialami adik-adik saya, lontaran pertanyaan dari mereka. Mulai dari kenapa harus menulis, kenapa menulis itu sangat ‘mahal’, bagaimana mencari ide, hingga bagaimana mengatur jadwal hidup. Bahkan, betapa ‘emas’ seusia SMA sudah terbiasa menulis Karya Tulis, lebih lagi tergabung dalam KIR.  Tak hanya saya, Prayuani dan Ikhya’ kadang juga melontarkan argumen mereka.
Setelah adik-adik saya paham (atau memaksakan diri untuk paham, hehe) saya mengakhiri pembicaraan. Lega. Dan tentu saja senang, karena walau seperti ini saya, tapi setidaknya saya bisa member manfaat kepada adik-adik saya. [kunjungan kerja season I berakhir]

***

Beberapa pekan setelah ‘kunjungan kerja’ season I, saatnya menghadapi UAS. Tak lama kemudian, berjumpa dengan liburan. Bagi anak kos, tentu saja yang diidamkan adalah kampungnya. Saya juga demikian, pulang kampung (meski rumah saya tidak terlalu kampung kok).

Pulang dan tentu saja (kebetulan) bertemu Usda, wakil ketua KIR periode 2008-2009. Ternyata dia dengan Ramadhaning, dan beberapa yang lain punya rencana untuk datang ke ekstra KIR, Senin (24/1). Saya diajak. Sempat bingung, karena sebelumnya tidak ada rencana untuk datang ke ekstra KIR dalam jangka waktu yang berdekatan (antara kunjungan kerja season I dan season II). Tapi setelah dipikir-pikir lagi, apa salahnya, toh mungkin saja kemarin ada yang gag kebagian ‘oleh-oleh’ dari saya, hadir kala itu. Ya! Jawabku pada Usda.

***
Hari H. tepatnya jam 3 sore, hujan turun dengan anomali luar biasa. Sebentar deras, kalem, terang, lalu deras lagi, angin, kalem, tenang dan begitu seterusnya. Saya yang saat itu sedang mengambil laptop, mulai khawatir. Khawatir saya datang terlambat dan lebih khawatir lagi kalau teman-teman gag ada yang datang.

Satu persatu sms masuk dalam inbox hapeku, beberapa dari adik-adik KIR, menanyakan perihal kedatangan saya. Beberapa lagi, Usda mengirim sms yang memberitahukan bahwa dia, Dhaning, Ayu tidak bisa datang. Prayuani, on the way. Yang sedianya akan datang, batal. Sedangkan adik-adik menunggu saya dan teman-teman.

Deg! Jujur, saya juga ingin kedatangannya teman-teman saya satu kepengurusan. Paling tidak, ada yang dibagikan pengalamannya ketika masuk di dunia perkuliahan, karena rata-rata perguruan tinggi yang kami pilih berbeda-beda. Hujan juga bersikap tidak tegas, entah kala itu deras atau hanya rintik, saya nggak paham.

                                                                                                                         *penulis sebagai pembicara*

Benar saja, saya sendirian (akhirnya). Tapi tidak apa-apa, toh saya tetap bisa membagi pengalaman-pengalaman saya dan beberapa orang yang menginspirasi pada adik-adik. Saya tetap senang bahagia.
Ya karena saya tidak siapkan materi apa-apa, tetapi sore itu saya diminta untuk mengisi pertemuan, akhirnya pertemuan saya jadikan ajang curhat adik-adik. Kebanyakan pada Senin (24/1) sore itu, adik-adik bertanya mengenai  cipta inovasi pengelolaan air yang diadakan ITS (tepatnya teknik Lingkungan ITS, adik…). Latar belakang lombanya karena makin langka air untuk minum, seperti misi kompetisi Web MuDA & AQUA pikirku. Beberapa diantaranya mengaku kesulitan mempratekkan inovasi alat yang mereka usulkan, tidak hanya satu tim, tapi dua sampai tiga juga terkendala untuk mempratekkan alat.

Saya baca lagi brosur lombanya, ternyata lomba inovasi/gagasan, mungkin setaraf PKM Gagasan Tertulis. Akhirnya sebagai jalan keluar, saya berikan gambaran bahwa dalam karya tulis berupa gagasan berarti tidak perlu dipratekkan, tapi jika tulisan itu dibaca, bisa menyakinkan tim penilai bahwa gagasan itu bisa di realisasikan, dengan didukung data-data yang faktual. Di samping itu, alangkah lebih baik jika diberi gambar rancangan alat dan flow chart proses pengerjaan. Karena sebagian besar tim penilai, lebih mudah membaca flow chart dan gambar daripada uraian kata.


Ya, terus membahas lomba esai intern. Tidak banyak yang dibahas, hanya saja masih kebingungan cari ide tema. Selain itu, ya sharing masalah kepenulisan, seperti biasa.

Tapi sangat disayangkan, teman-teman satu kepengurusan saya tidak bisa datang. Bayangan saya tadinya bakal ada banyak cerita yang dibagi-bagikan, tidak selalu terpusat pada saya. Tapi tidak masalah, mungkin lain waktu bisa datang ke ekstra KIR. Saya sih lebih suka menyebut “kunjungan kerja”, hehe…
Oia, blog ini juga saya ikutkan lomba, info lombanya juga dari adik-adik KIR saya. Hebat kan? Mereka malah yang mengajak saya ikut lomba, tapi lomba yang saya ikuti itu kompetisi Web Kompas MuDA & AQUA, sedangkan mereka ikut kompetisi menulis, juga diselenggarakan dalam rangka ultah ke 4 Kompas Muda. Mungkin lomba Web ini agak sulit, karena juga bersaing dalam SEO, tapi gag papa, yang penting dapat motivasi untuk menulis di blog terus.

Oia, harapan saya untuk KIR adalah selalu berikan SMA 1 piala yang paling banyak, sampai harus beli almari lagi. Hehe.. maksudnya, silahkan berkarya, jangan pikirkan menang atau kalah. Setidaknya, di KIR adik-adik pernah nulis, gag hanya sekali dua kali.

Untuk teman-teman alumni, kapan-kapan sharing-sharing ya. Pasti banyak yang mau disampaikan.
Semoga semua membawa manfaat. Amin.



Muflih Fathoniawan

*maaf bagi teman-teman yang namanya saya caplok! Hehe…
*sengaja saya upload banyak foto2, asas narsisme.. hehe...
*untuk adik-adik, sering2 hub kakak2nya... saya juga bersedia diajak diskusi.. semangat ya!
trima kasih info lombanya...

 2 foto terakhir : tampak pada foto pertama, (dari kiri ke kanan) penulis, Mas Budi, Mas Affan
foto kedua tampak dari kiri Mbak Riris dan Mas Affan

1 komentar:

Silahkan sempatkan untuk memberi komentar..

jagoBlog.com