Jumat, Januari 21, 2011

2004 Datang, 2011 (mau) Diblokir ?

"Kehadirannya pada Desember 2004
Kini awal 2011, apa pemblokiran itu ada?
(Blackberry for Indonesia)"

-ton-


Produk asing asal Kanada, Blackberry atau yang biasa hanya disebut BB ini mulai menuai kontroversi. Kawan-kawan sudah tahu alasan apa yang membuat pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia berencana memblokir blackberry ini?

Saat ini, hal yang paling meresahkan masyrakat Indonesia adalah masalah kebobrokan moral. Tak lain adalah semakin mudahnya mendapatkan konten-konten berbau pornografi. Dan kemudahan mengakses konten porno pada blackberry menjadi salah satu alasan kenapa blackberry di Indonesia harus diblokir.

Teknologi terkini dari Kanada ini ternyata tak hanya tersandung masalah pada konten, tapi juga bermasalah pada pengolahan Data Center yang masih terpusat di Kanada. Bahkan, perusahaan asing dengan nama Research In Motion (RIM) mampu meraup keuntungan 2 trilyun rupiah tanpa harus membayar pajak ke pemerintah Indonesia sepeserpun.

Tiga alasan tersebut yang sekarang hangat diperbincangkan, utamanya di lingkup Kominfo. Mari, kita ulas penyebab kasus itu.

Namun sebelum berbicara lebih jauh, jujur saya katakan, sangat berat saya membuat artikel mengenai kontroversi blackberry. Pasalnya, sampai saat ini saya masih belum menggunakan blackberry dengan segala kemudahan dan layanannya yang beragam. Suatu saat mungkin saya bisa merasakan, yang bisa saya tulis ini adalah hasil “perabaan” saya di mbah Google (browsing maksudnya,hehe).

Sebenarnya, akar permasalahan piranti penyedia fitur push e-mail ini adalah belum ada Data Center di Indonesia. Sampai saat ini, akses server blackberry masih berada di Kanada, jadi menyulitkan pemerintah untuk mengontrol setiap aktivitas pengguna blackberry di Indonesia.

Seperti yang dilansir dari Kompas edisi 11 Januari 2011, pihak kepolisian juga mendukung berdirinya data center blackberry di Indonesia. Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Boy Rafli Amar menyampaikan bahwa pembangunan data center BlackBerry di Indonesia tersebut akan mempermudah kepolisian dalam mengumpulkan bukti elektronik, terutama yang berupa percakapan melalui BlackBerry.

Benar saja, tidak adanya data center ini juga menyulitkan kominfo untuk memblokir konten-konten berbau pornografi yang diakses melalui BlackBerry. Hal ini tentu saja juga salah satu ‘pendukung’ menjamurnya pornografi di Indonesia, juga berdampak pada kebobrokan moral. 
(Terus siapa yang bertanggung jawab? Pemerintah jelas tengah berupaya untuk menutup akses konten yang ‘seperti itu’, tapi bukankah tanggung jawab itu memang milik kita pribadi? Bukankah itu sebuah tanggung jawab kita terhadap Sang Pemilik kita??)

Saya rasa, diblokir atau tidak, sama saja. Toh anti blokir juga banyak (kata teman-teman). Blokir diri adalah cara yang paling efektif untuk menurunkan angka ‘kemiskinan’ moral di setiap elemen masyarakat.

Terakhir, pernyataan yang Menteri Kominfo, Tifatul Sembiring pada akun twitternya. "Dengan rata-rata menagih 7 dollar Amerika per orang per bulan, RIM menangguk pemasukan bersih Rp 189 miliar per bulan atau Rp 2,268 triliun per tahun. Uang rakyat Indonesia untuk RIM," ungkapnya lewat media jejaring sosial tersebut. 

Bapak Tifatul menjelaskan bahwa selain tidak membayar pajak, RIM memperoleh pendapatan sebesar 2 trilyun tanpa membangun infrastruktur jaringan apa pun di Indonesia. Seluruh jaringan yang digunakan RIM adalah milik enam operator seluler di Indonesia.

Hemm… jadi selama ini, rakyat Indonesia membayar layanan BlackBerry kepada perusahaan asing, tanpa bisa dinikmati kembali oleh rakyat Indonesia. Sungguh tragis. Untuk itu, Kominfo mengajukan wacana untuk menutup semua akses layanan BlackBerry

Pemblokiran ini bukan semata-mata untuk ‘kembali’ ke jaman yang kuno, bukan berarti kita harus kembali ke jaman surat menyurat via merpati. Namun, sebagai bentuk intimidasi kepada RIM untuk segera merealisasikan tuntutan dari pemerintah Indonesia.

Sebagai warga Indonesia yang (mungkin) memiliki rasa nasionalisme yang tinggi (atau karena belum menikmati BlackBerry), saya sangat mendukung pemerintah untuk memblokir BlackBerry sebelum pihaknya membayar sejumlah pajak dan mendirikan data center di Indonesia guna mengkontrol segala akses layanan BlackBerry.

Selebihnya, karena saya belum punya BlackBerry, itu sah-sah saja. ^_^
tapi Insya Allah draft dari Kominfo sudah disetujui RIM, jadi dalam waktu dekat, RIM sendiri yang akan memblokir beberapa layanan dan akses 'gelap'.

Semoga Bermanfaat.


Muflih Fathoniawan
sumber gambar : myberryberry.blogspot.com
NB : Bukan bermaksud promosi kawan, hanya sosialisasi :) . Bagi teman-teman yang menilai tulisan saya ini menarik, mohon dibantu untuk memberi like pada postingan saya ini. Caranya :

- Anda masuk Facebook dulu, search Kominfo Himasika, terus silahkan di add as friend.
- Setelah itu, silahkan cari link tulisan ini di wall akun FB Kominfo Himasika atau cari nama saya Muflih Fathoniawan. Kemudian like disana.
Atau akses link ini http://satupetualang.blogspot.com/p/cara-mendukung-blog-ini-dalam-pbc-2011.html

Insya Allah dengan begitu anda menilai saya dan mengamanahkan kepada saya untuk menjadikan blog saya sebagai blog favorit. Dan terima kasih atas kesediaannya, semoga Tuhan membalas kebaikan Anda. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sempatkan untuk memberi komentar..

jagoBlog.com