Rabu, Desember 09, 2009

MA TOLAK UAN, PEMERINTAH PERLU EVALUASI SISTEM KELULUSAN

Black In News, Keputusan Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan kasasi yang diajukan pemerintah terkait dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UAN) menjadi ketar-ketir siswa kelas lebih, lebih-lebih AKU!. Pasalnya, tiap hari ini aku harus bimbingan belajar buat UAN Maret nanti dan masih menantikan keputusan yang belum pasti, UAN jadi apa kagak!. Apalagi acungan jempol buat SMAN 1 Probolinggo, yang tiap hari Senin – Jum’at, anak-anak macam aku dibikin hidup lebih pagi!. Hmm..


Coba deh bayangin…

Hanya karena tiga huruf!!! Bayangkan tiga huruf sarat makna, UAN!!! Kayaknya bikin aku shock!!
Bayangin aja….

+ Shock tahap pertamaku, karena UAN dimajukan pelaksanaannya menjadi Maret 2010. Arrggghhh.. bikin kelabakan!!. Lagipula banyak banget materi pelajaran yang belum tercerna oleh otakku.. Tapi untung, Djarum Black menghiburku dengan lomba blog,, ya.... sedkit ada refreshing lah...
+ Shock kedua!! Dengar berita pelaksanaan UAN ditolak oleh MA. Hahaha… kali ini membuatku “sedikit” senyum gembira. Aku pikir, bakal muncul wacana UAN dibatalkan nich!!! Hehe… (dasar*). Sedikit mengulas kebimbangan UAN 2010. Keputusan MA ini bermula karena pemerintah sebagai penyelenggara UAN, dianggap telah lalai dalam meningkatkan kualitas guru baik sarana maupun prasarana, hingga pemerintah diminta untuk memperhatikan terjadinya gangguan psikologis dan mental para siswa sebagai dampak dari penyelenggaran UAN. Artinya, sekolah-sekolah yang tersebar di Indonesia tanah air tercinta ini masih gag merata. Ada sekolah dengan gedung bertingkat-tingkat, mempunyai fasilitas mewah, tapi juga ada sekolah-sekolah beratapkan langit dan tembok-tembok yang entah besok atau lusa, mungkin akan roboh!.  Belum lagi, banyak kakak-kakak yang usai UAN malah pingsan, jadi stress, gila!! Naudzubilah… gimana kagak gila, kalau waktu belajar 3 tahun, eh bahkan 12 tahun mengenyam belajar, hanya ditentukan dengan waktu kurang dari seminggu!!
Penyelenggaraan UAN kayak gini mengundang banyak kecurangan-kecurangan demi mendapat selembar kertas bertuliskan “ LULUS” yang dipertaruhkan kurang dari seminggu. Alhasil, konter Hape saat itu juga ramai order isi pulsa, buku-buku banyak yang sobek dibuat kertas-kertas kecil penuh catatan, hmm.. ya seperti itulah model kecurangan masa kini!

Shock ketiga! MA aneh-aneh aja!!.  Kok baru taun ini loe gugatan kepada Pemerintah soal penyelenggaraan UAN menguat. Kenapa tidak dari dulu, ketika UAN masih jadi “jabang” bayi! Kenapa UAN sudah matang, malah digugat!! Kalau udah “dewasa” gini, susah untuk membenahi dan bikin ribet orang lain. Aku sbenarnya setuju dengan penyelenggaraan UAN. Tapi, aku juga setuju kalau UAN juga bukan standarisasi (tulisannya gimanah??) kelulusan siswa.

Balik lagi pada MA. Dengan putusan MA  maka dapat dikatakan bahwa UAN yang selama ini dilakukan adalah cacat hukum, dan selanjutnya UAN dilarang untuk diselenggarakan. Adanya putusan tersebut, sekaligus menguatkan dengan putusan Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta pada 6 Desember 2007, namun pemerintah tetap menyelenggaran UN untuk 2008 dan 2009.

Nah, kalau udah begini, siswa kayak aku begini jadi gag mantab buat belajar dan menjalani hari menuju detik-detik UAN, Maret nanti. Argghh,,, ternyata memang benar, bahwa sistem pendidikan di Indonesia masih banyak masalah dan perlu dilakukan banyak evaluasi.
Kalau sudah begini…

Jangan salahkan anak bangsa, jika pada tahun-tahun mendatang, banyak “Prof. Habibie” baru yang menghabiskan masa pendidikan BUKAN di TANAH AIR sendiri!!! Dan tipis harapan kita untuk mengajak mereka kembali ke tanah air, bukan karena tidak cinta Indonesia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sempatkan untuk memberi komentar..

jagoBlog.com