Kamis, Maret 26, 2009

KOMSUMTIF INTERNET DI TENGAH PENDIDIKAN

KOMSUMTIF INTERNET DI TENGAH PENDIDIKAN
Oleh : Muflih Fathoniawan


Dunia kini tengah menikmati perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara global. Teknologi tak henti-hentinya menawarkan produk instan. Tentu saja, itu terikat dengan kecepatan dan ketepatan dalam bekerja guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas kerja.



Internet! telah diperkenalkan sejak pertengahan dasawarsa 90-an sebagai media penyebaran informasi global yang memberi kemudahan-kemudahan dalam pengelolaan informasi dan media komunikasi. Tanpa membuang-buang waktu untuk berjalan ke kios majalah, seperti halnya ketika akan membeli sebuah koran, kita sudah bisa memperoleh wawasan yang baru dan luas.
Perkembangan internet tidak terhenti sampai disini. Pada akhir tahun 2002, munculah weblog atau yang biasa disebut blog dalam internet, sehingga kita tidak hanya bisa membaca apa yang telah ditulis pada sebuah website, tapi juga bisa menulis dan mempublikasikannya sebagai situs/website pribadi.
Kemunculan blog ini terbukti dapat menumbuhkan minat baca dan menulis. Sekarang ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di internet (sumber : http://id.wikipedia.org/). Sangat mengagumkan dan menarik untuk dibahas, mengingat blog merupakan merupakan sarana yang gratis bagi siapa saja. Sehingga setiap orang dapat menuangkan ide atau tulisannya ke dalam blog yang dibuatnya secara pribadi.
Perkembangan blog semakin meluas. Fasilitas blog saat ini juga dapat digunakan untuk menuangkan hasil-hasil pemikiran, berdiskusi atau e-learning (istilah pembelajaran secara online). Tentu, internet merupakan salah satu kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan di Indonesia.
Praktisnya, cukup dengan duduk di depan monitor komputer, segala informasi yang dibutuhkan dengan mudah didapatkan. Kita juga bisa bertukar dan menuangkan ide sejak kemunculan blog. Kita hanya tinggal memasukkan kata kunci atau istilahnya keyword ke dalam search engine (mesin pencari). Setelah itu, akan disajikan beberapa referensi mendukung keyword tersebut. Bukannya berinternet sangat mudah?
Namun, kemudahan ini ternyata tidak semuanya berujung kepada hal-hal yang sifatnya positif dan mendidik. Justru, dengan kemudahan yang ditawarkan oleh internet, semakin banyak kasus-kasus kejahatan via internet. Contoh kecilnya adalah perkembangan situs-situs pornografi, yang banyak kebanyakan menawarkan produknya berupa gambar, video. Tentu saja juga dilengkapi dengan fasilitas download.
Semakin mudah orang mengakses internet, semakin banyak orang yang mengakses situs porno. Hal ini didasari naluriah manusia yang jarang dapat menahan diri terhadap hawa nafsu, terutama kaum remaja yang kebanyakan masih duduk di bangku sekolah.
Tidak sedikit dengan berkedok mencari referensi tugas sekolah, pelajar yang biasanya masih berseragam SMA dan SMP bahkan sekolah dasar pun mencuri-curi kesempatan browsing situs porno.
Prosesnya sama dengan kita browsing menggunakan keyword. Mudah memang. Namun yang membedakan keduanya adalah niat baik dan buruk. Berinternet dengan niat yang baik tentu selain memperoleh ilmu yang bermanfaat, juga mendapatkan berkah dari ilmu yang kita peroleh. Sebaliknya jika kita mempunyai niat buruk, khususnya ketika berinternet, kita tidak akan mendapatkan apa-apa dari apa yang kita cari. Tentu saja laknat yang Kuasa berbicara.
Jika berinternet dan menulis di website pribadi untuk bersenang-senang dengan fantasi pribadi, kita akan merugi. Rugi dengan biaya internet yang kita keluarkan, juga rugi waktu kita yang dibuang sia-sia. Saya pikir, tidak pernah ada untungnya berinternet yang tujuannya buruk. Karena ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas merupakan gerbang kita menuju kesuksesan di masa mendatang. Bukan dari situs-situs porno.
Untuk itu, daripada kita bersusah payah dan sia-sia browsing dan turut serta mengembangkan situs porno, lebih baik perkembangan teknologi informasi melalui internet seperti keadaan saat ini dialihkan ke sektor pendidikan. Mengingat internet yang fenomenal, jika kita menerapkan sistem belajar melalui internet. Pasti, Indonesia mempunyai banyak orang-orang yang berkualitas dan mempunyai mutu SDM (sumbder daya manusia ) yang tinggi.
Perlu diketahui, sejak Maret 2002. Universitas Brawijaya memiliki program distance learning, yang merupakan sebuah proyek kerjasama antara Universitas Brawijaya dengan SOI - ASIA ( School Of Internet ) salah satu kerja proyek WIDE (Sebuah Organisasi Distance Learning Internasional ). Dimulai pada tahun 1997 dengan mendirikan campus environment pada infrastruktur internet yang memungkinkan mahasiswa belajar tanpa dibatasi oleh dimensi dan waktu. Hingga saat ini, sekitar 700 mahasiswa lebih terdaftar pada WIDE University termasuk dari Universitas Brawijaya, yang mana lebih dari setengahnya adalah orang dewasa yang berminat meneruskan pendidikan mereka menggunaan internet.
Jika langkah awal ini kita lanjutkan, maka untuk generasi selanjutnya tidak dapat dipungkiri, pendidikan sekolah dasar hingga menengah atas juga akan berkiblat dengan program distance learning. Indonesia kelak mempunyai jutaan orang handal berkat kehadiran internet di tengah-tengah pelajar.
www।worldandlive.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan sempatkan untuk memberi komentar..

jagoBlog.com