"Semakin dekat cita-cita kita terwujud, akan semakin berat penderitaan yang harus kita alami "(Jenderal Soedirman)
Iya, mbak Tyas juga mengutip kalimat inspiratif Jenderal RI, Soedirman. (kakek saya, Soedirman juga namanya, seorang pejuang juga, panggilannya Pak Dirman).
Sempat diskusi juga dengan mbak Tyas. kurang lebih begini. Apa takdir itu juga suatu cita-cita? jika iya, kenapa kita juga terkadang tidak merasakan pedihnya mendapat takdir? Terkesan seolah-olah kita rela menerima, bukan suatu yang diperjuangkan.
Jujur saja, saya beberapa kali bercita-cita, dan makin berat. Akhirnya ku akui, yang kuperjuangkan takdir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sempatkan untuk memberi komentar..