SR itu Sekolah Rakyat. Setingkat sekolah dasar pada jaman bapak saya sekolah dulu.
Sekolah rakyat juga ada di kelurahan Kenjeran Sukolilo di daerah pesisir pantai Kenjeran. Sekolah itu buka tiap Rabu, pukul 19.00 hingga 21.00. Tapi, ini bukan sekolah formal seperti bapak saya sekolah dulu. Ini semacam program pengabdian masyarakat yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ITS Maritime Challenge (MC) bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Teknik Telekomunikasi (Himatelkom).
Bentuk kegiatannya, ya mengajar adik-adik sekolah dasar dalam hal pengerjaan tugas-tugas, pembimbingan materi pelajaran, belajar intensif, kadang juga main-main. Tujuan "sekolah" ini memang untuk membantu siswa SD daerah pesisir yang sebagian besar anak nelayan ini dalam memahami pelajaran yang didapat di sekolah secara umum.
Nah, kebetulan saya kebagian liputan ini. (pokoknya liputan ndadak-ndadak sayalah korban penganiayaan mas Huda). Saya sebenarnya suka liputan di luar lingkungan ITS, yang gag suka kesasar. Haha... Tapi enaknya, si korlip galau ini mau nemani saya liputan. Akhirnya, kami berdua meluncur ke TKP sekitar jam 7 malam.
Lha, meski sudah sama mas Huda, juga dipandu salah satu anggota UKM ITS MC, tetap berjudul, "kesasar". Keliru, balai Kelurahan Sukolilo terbaca kelurahan Kenjeran. Ya alhasil, kami kesasar jauh pek dari lokasi.
Sampai di lokasi, kami langsung berbaur. Sambil melakukan pedekate ke adik-adik saya juga wawancara pengajarnya. Beberapa saat kemudian, saya dan pengajar dari PENS itu terlibat perbincangan serius. Saya memaparkan kondisi pengajaran di daerah prostitusi nomer wahid, Dolly. Dari sini, kami saling bertukarpikiran.
Hal ini juga dilakukan mas Huda. Tanya kurikulum pengajaran, respon masyarakat dan animo adik-adik.
Sebagian besar sama saja, sama-sama terkendala jika ada anak yang bandel :)
Setelah dirasa cukup ngobrol, saya dan mas Huda mengambil beberapa gambar.
Coba diliat gambarnya, apa menarik? (Photos by Nur Huda)
Parkir ?
Mari belajar sms :D
atraksi memasukkan jari ke dalam kipas :)