Black In News, kabar gembira!! dan aku sangat gembira!!
Siang tadi, tepatnya tanggal 15 Desember 2009, aku gag sengaja membuka kurungan kelinciku. Entah kenapa, mungkin karena habis pusing-pusing mikirin Try Out UAN SMA pelajaran Biologi dan Kimia tadi di sekolah, jadi pingin main-main sama kelinciku.
Awalnya aneh ku lihat. Ketika aku datang mendekati kandangnya, sepasang kelinciku ini diam saja. Diam. Dingin. Sedingin Djarum Black Menthol di tiap isapannya. Aku buka papan yang berfungsi sebagai atap bagi kedua kelinciku ini.
Aku kaget! Kenapa banyak bulu-bulu halus di bawah kaki si kelinci jantan warna putih ini. Bulu-bulu halus, tipis dan membentuk serabut. Aku singkap pelan-pelan. Hah!! Aku kaget bercampur rasa heran. Aku melihat makhluk-makhluk mungil sedang tertidur pulas nampaknya di bawah kaki sang kelinci jantanku.
Aku mulai beragumen, apakah ini anak dari kelinci-kelinciku? Aku memang merasakan sedikit aneh dengan kelakuan kelinci coklat betina yang ku asuh mulai kecil. Akhir-akhir ini, kelinci betina ini gag banyak tingkah, gag riang. seperti dia murung. Argumenku kalau itu anak dari kelinci-kelinciku nampaknya memang benar. Tapi untuk memastikannya, aku panggilkan ayah untuk memastikannya.Beliau kemudian menjawab " Iya". Wahhh... senanggnyaa.. kelinciku bertambah. Aku meminjam HP ayahku dan mengabadikan kelinci itu.
Lucu, begitu aku lihat anak-anak kelinci yang berbulu itu menggeliat-geliat. Sang Ibu mengamati tingkah anak-anaknya, terutama aku, mungkin takut kalau anaknya ku terkam. Haaeemm... kupandangi lucu. Aku baru sadar, apa yang ku lihat, yang kurasakan dan yang terjadi di depan mata sarat makna.
Begitu besar perhatian, kasih sayang, dan cinta kasih orang tua kita kepada kita, anak-anaknya. Terutama Ibu. Beliau diberi kepercayaan dan waktu lebih untuk merawat kita, anak-anaknya. Jika Ayah, baru bisa menimang kita, mengumandangkan kalimat Allah ketika lahir, Ibu berbeda. Beliau selalu 'mengajak' kita untuk bermain, bahkan sembilan bulan sebelum kelahiran kita. Beliau selalu mengajarkan kita mengaji, dengan hatinya yang lembut. Ibu selalu menggendong kita dalam rahimnya, meski dengan penuh keringat bercucuran dia datang dari pasar membawa belanjaan yang tidak kalah berat dengan kita dalam rahimnya.
Ingatlah, bahwa kita pernah sembilan bulan dalam dekapan lembut Sang Ibu...
Ingatlah, berapa anak muda sekarang yang berbakti pada kedua orang tua mereka? termasuk aku? Mungkin semua orang tidakLah Kesulitan menghitung semua dengan sepuluh jarinya, LENGKAP!!
Ingatlah dan lihatlah,, bahwa induk kelinci saja menyayangi anak-anaknya. Sangatlah dusta jikalau ibu kita tak menyayangi kita.
Siang tadi, tepatnya tanggal 15 Desember 2009, aku gag sengaja membuka kurungan kelinciku. Entah kenapa, mungkin karena habis pusing-pusing mikirin Try Out UAN SMA pelajaran Biologi dan Kimia tadi di sekolah, jadi pingin main-main sama kelinciku.
Awalnya aneh ku lihat. Ketika aku datang mendekati kandangnya, sepasang kelinciku ini diam saja. Diam. Dingin. Sedingin Djarum Black Menthol di tiap isapannya. Aku buka papan yang berfungsi sebagai atap bagi kedua kelinciku ini.
Aku kaget! Kenapa banyak bulu-bulu halus di bawah kaki si kelinci jantan warna putih ini. Bulu-bulu halus, tipis dan membentuk serabut. Aku singkap pelan-pelan. Hah!! Aku kaget bercampur rasa heran. Aku melihat makhluk-makhluk mungil sedang tertidur pulas nampaknya di bawah kaki sang kelinci jantanku.
Aku mulai beragumen, apakah ini anak dari kelinci-kelinciku? Aku memang merasakan sedikit aneh dengan kelakuan kelinci coklat betina yang ku asuh mulai kecil. Akhir-akhir ini, kelinci betina ini gag banyak tingkah, gag riang. seperti dia murung. Argumenku kalau itu anak dari kelinci-kelinciku nampaknya memang benar. Tapi untuk memastikannya, aku panggilkan ayah untuk memastikannya.Beliau kemudian menjawab " Iya". Wahhh... senanggnyaa.. kelinciku bertambah. Aku meminjam HP ayahku dan mengabadikan kelinci itu.
Lucu, begitu aku lihat anak-anak kelinci yang berbulu itu menggeliat-geliat. Sang Ibu mengamati tingkah anak-anaknya, terutama aku, mungkin takut kalau anaknya ku terkam. Haaeemm... kupandangi lucu. Aku baru sadar, apa yang ku lihat, yang kurasakan dan yang terjadi di depan mata sarat makna.
Begitu besar perhatian, kasih sayang, dan cinta kasih orang tua kita kepada kita, anak-anaknya. Terutama Ibu. Beliau diberi kepercayaan dan waktu lebih untuk merawat kita, anak-anaknya. Jika Ayah, baru bisa menimang kita, mengumandangkan kalimat Allah ketika lahir, Ibu berbeda. Beliau selalu 'mengajak' kita untuk bermain, bahkan sembilan bulan sebelum kelahiran kita. Beliau selalu mengajarkan kita mengaji, dengan hatinya yang lembut. Ibu selalu menggendong kita dalam rahimnya, meski dengan penuh keringat bercucuran dia datang dari pasar membawa belanjaan yang tidak kalah berat dengan kita dalam rahimnya.
Ingatlah, bahwa kita pernah sembilan bulan dalam dekapan lembut Sang Ibu...
Ingatlah, berapa anak muda sekarang yang berbakti pada kedua orang tua mereka? termasuk aku? Mungkin semua orang tidakLah Kesulitan menghitung semua dengan sepuluh jarinya, LENGKAP!!
Ingatlah dan lihatlah,, bahwa induk kelinci saja menyayangi anak-anaknya. Sangatlah dusta jikalau ibu kita tak menyayangi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan sempatkan untuk memberi komentar..