aku bisa meraih Juara 3 dalam penulisan Opini yang diselenggarakan oleh UBAYA ...
ini dia karyaku
KOMSUMTIF INTERNET DI TENGAH PENDIDIKAN
global. Teknologi tak henti-hentinya menawarkan produk instan. Tentu saja, itu terikat dengan
kecepatan dan ketepatan dalam bekerja guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas kerja.
Internet! telah diperkenalkan sejak pertengahan dasawarsa 90-an sebagai media
penyebaran informasi global yang memberi kemudahan-kemudahan dalam pengelolaan
informasi dan media komunikasi. Tanpa membuang-buang waktu untuk berjalan ke kios
majalah, seperti halnya ketika akan membeli sebuah koran, kita sudah bisa memperoleh
wawasan yang baru dan luas.
Perkembangan internet tidak terhenti sampai disini. Pada akhir tahun 2002, munculah
weblog atau yang biasa disebut blog dalam internet, sehingga kita tidak hanya bisa membaca
apa yang telah ditulis pada sebuah website, tapi juga bisa menulis dan mempublikasikannya
sebagai situs/website pribadi.
Kemunculan blog ini terbukti dapat menumbuhkan minat baca dan menulis. Sekarang
ada lebih 10 juta blog yang bisa ditemukan di internet (sumber : http://id.wikipedia.org/).
Sangat mengagumkan dan menarik untuk dibahas, mengingat blog merupakan merupakan
sarana yang gratis bagi siapa saja. Sehingga setiap orang dapat menuangkan ide atau
tulisannya ke dalam blog yang dibuatnya secara pribadi.
Perkembangan blog semakin meluas. Fasilitas blog saat ini juga dapat digunakan untuk
menuangkan hasil-hasil pemikiran, berdiskusi atau e-learning (istilah pembelajaran secara
online). Tentu, internet merupakan salah satu kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan di
Indonesia.
Praktisnya, cukup dengan duduk di depan monitor komputer, segala informasi yang
dibutuhkan dengan mudah didapatkan. Kita juga bisa bertukar dan menuangkan ide sejak
kemunculan blog. Kita hanya tinggal memasukkan kata kunci atau istilahnya keyword ke
dalam search engine (mesin pencari). Setelah itu, akan disajikan beberapa referensi
mendukung keyword tersebut. Bukannya berinternet sangat mudah?
Namun, kemudahan ini ternyata tidak semuanya berujung kepada hal-hal yang sifatnya
positif dan mendidik. Justru, dengan kemudahan yang ditawarkan oleh internet, semakin
banyak kasus-kasus kejahatan via internet. Contoh kecilnya adalah perkembangan situs-situs
pornografi, yang banyak kebanyakan menawarkan produknya berupa gambar, video. Tentu
saja juga dilengkapi dengan fasilitas download.
Semakin mudah orang mengakses internet, semakin banyak orang yang mengakses situs
porno. Hal ini didasari naluriah manusia yang jarang dapat menahan diri terhadap hawa nafsu,
terutama kaum remaja yang kebanyakan masih duduk di bangku sekolah.
Tidak sedikit dengan berkedok mencari referensi tugas sekolah, pelajar yang biasanya
masih berseragam SMA dan SMP bahkan sekolah dasar pun mencuri-curi kesempatan
browsing situs porno.
Prosesnya sama dengan kita browsing menggunakan keyword. Mudah memang. Namun
yang membedakan keduanya adalah niat baik dan buruk. Berinternet dengan niat yang baik
tentu selain memperoleh ilmu yang bermanfaat, juga mendapatkan berkah dari ilmu yang kita
peroleh. Sebaliknya jika kita mempunyai niat buruk, khususnya ketika berinternet, kita tidak
akan mendapatkan apa-apa dari apa yang kita cari. Tentu saja laknat yang Kuasa berbicara.
Jika berinternet dan menulis di website pribadi untuk bersenang-senang dengan fantasi
pribadi, kita akan merugi. Rugi dengan biaya internet yang kita keluarkan, juga rugi waktu kita
yang dibuang sia-sia. Saya pikir, tidak pernah ada untungnya berinternet yang tujuannya
buruk. Karena ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas merupakan gerbang kita menuju
kesuksesan di masa mendatang. Bukan dari situs-situs porno.
Untuk itu, daripada kita bersusah payah dan sia-sia browsing dan turut serta
mengembangkan situs porno, lebih baik perkembangan teknologi informasi melalui internet
seperti keadaan saat ini dialihkan ke sektor pendidikan. Mengingat internet yang fenomenal,
jika kita menerapkan sistem belajar melalui internet. Pasti, Indonesia mempunyai banyak
orang-orang yang berkualitas dan mempunyai mutu SDM (sumbder daya manusia ) yang
tinggi.
Perlu diketahui, sejak Maret 2002. Universitas Brawijaya memiliki program distance
learning, yang merupakan sebuah proyek kerjasama antara Universitas Brawijaya dengan SOI
- ASIA ( School Of Internet ) salah satu kerja proyek WIDE (Sebuah Organisasi Distance
Learning Internasional ). Dimulai pada tahun 1997 dengan mendirikan campus environment
pada infrastruktur internet yang memungkinkan mahasiswa belajar tanpa dibatasi oleh dimensi
dan waktu. Hingga saat ini, sekitar 700 mahasiswa lebih terdaftar pada WIDE University
termasuk dari Universitas Brawijaya, yang mana lebih dari setengahnya adalah orang dewasa
yang berminat meneruskan pendidikan mereka menggunaan internet.
Jika langkah awal ini kita lanjutkan, maka untuk generasi selanjutnya tidak dapat
dipungkiri, pendidikan sekolah dasar hingga menengah atas juga akan berkiblat dengan
program distance learning. Indonesia kelak mempunyai jutaan orang handal berkat kehadiran
internet di tengah-tengah pelajar.
www।worldandlive.blogspot.com